Rabu, 27 Januari 2016

Teknik Geologi

Teknik Geologi, mempelajari bumi lewat batu

Teknik Geologi, bukan jurusan yang popular tapi prospektif. Itulah quote pertama yang saya dapat dari dosen di hari pertama saya kuliah di Teknik Geologi Universitas Diponegoro. Jurusan ini memang sangat tidak popular di masa saya lulus SMA (tahun 2006), mungkin sekarang sudah sedikit lebih dikenal semenjak para ahli geologi mulai muncul di TV, khususnya pada saat kehebohan bencana gunung merapi, tragedy lumpur sidoarjo, gempabumi, tsunami, bahkan fenomena situs purbakala gunung padang.
Geos (Bumi) Logos (ilmu), secara sederhana Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi, wilayah yang dipelajari mulai dari inti bumi sampai kerak bumi (litosfer). Geologi tidak bisa lepas dari ilmu dasar yang lain, seperti fisika, kimia, biologi, matematika dan kalau boleh saya tambahkan geologi sangat bermain dengan logika. Di luar sana, geologi masuk di dalam fakultas Earth Sciene, dan ahli geologi disebut sebagai scientist, sedangkan di Indonesia, geologi masuk kedalam ilmu terapan, sehingga untuk saat ini semua jurusan geologi di Indonesia berada dibawah fakultas teknik, dan lulusannya pun disebut sebagai engineer atau Sarjana Teknik.
The present is the key to the past adalah prinsip yang dipegang oleh semua ahli geologi seluruh dunia, teori tersebut lahir dari bapak geologi modern, yaitu James Hutton. Geologi adalah ilmu yang mempelajari masa lalu (past) dengan mengamati kejadian alam yang terjadi di masa sekarang (present), karena apa yang dilakukan bumi saat ini juga pasti terjadi di masa lalu. Di masa sekarang, banyak yang menambahkan prinsip tadi menjadi, the present is the key to the past, and future, dengan mempelajari perilaku bumi saat ini kita bisa mengetahui kejadian masa lalu dan memprediksi kejadian masa depan.
Tahukah anda bahwa bumi kita sudah berumur 4,5 miliar tahun? Tahukah anda bahwa pulau papua dulunya pernah menjadi satu dengan Australia? Dan tahukah anda bahwa pulau jawa dulunya ada di bawah laut? Ya ahli geologi mengetahui itu semua, mereka mempelajari itu. Bagaimana caranya mereka tahu itu semua? Yaitu dengan membaca petunjuk yang ditinggalkan bumi, petunjuk itu terekam secara abadi di dalam batuan, karena itulah geologi identik dengan BATU! Yeah, we love rocks!
Buat yang suka baca komik detektif conan, mungkin menjadi geologist adalah jalan hidup yang cocok untuk anda. Saya menganalogikan ahli geologi sebagai earth detective! Mereka merekonstruksi kejadian berjuta-juta tahun lalu dengan mencari bukti-bukti yang tersebar luas di muka bumi, mereka harus pintar menganalisa, memainkan logika, dan merangkai cerita. Seru kan?
Pencarian jejak-jejak perilaku bumi tersebut dilakukan di alam, dan dianalisis di laboratorium. Sungai, gunung, pantai, goa, danau, delta, gurun, adalah tempat dimana jejak-jejak rekaman bumi tadi tersembunyi, maka ahli geologi identik dengan pekerja lapangan, mereka cukup sering untuk naik turun gunung lewati lembah layaknya ninja hatori, berenang dipantai layaknya Baywatch, menyusuri sungai dan bebatuan, saya menyebutnya sebagai aktivitas belajar yang menyenangkan.
Setelah tahu kejadian bumi berjuta-juta tahun lalu, so what!? Apa pentingnya buat kita? Siapa yang mau memperkerjakan ahli geologi tersebut? Naah, ini yang belum banyak diketahui orang, bahwa selama bumi masih ada maka kebutuhan terhadap para ahli kebumian (geologist) juga akan tetap ada. Ilmu geologi ini cukup luas,untuk mempermudah penjelasannya maka saya memakai analogi dokter. Dokter umum mempelajari semua bagian tubuh manusia, akan tetapi karena tubuh manusia ini terdiri dari banyak organ yang butuh keahlian khusus dalam mempelajarinya, maka lahirnya dokter-dokter spesialis, seperti dokter gigi, dokter mata, dokter kandungan, dokter kulit, dan lain-lain. Naah bumi-pun juga seperti itu, organ penyusun bumi tentu lebih banyak dibandingkan dengan tubuh manusia kan? Maka dari itu ilmu geologi-pun juga dipecah menjadi beberapa bidang keahlian, yang kalau boleh saya sederhanakan adalah sebagai berikut:
Geologi bidang ekstraksi, yaitu geologist yang pandai dalam mencari dimana lokasi sumberdaya alam berada, apa saja sumberdaya alam itu?
  1. Minyakbumi
  2. Batubara
  3. Mineral ekonomis (emas, perak, nikel,timah, bauksit, uranium, dll)
  4. Air tanah
  5. Geothermal (panasbumi)
Geologi bidang mitigasi, yaitu geologist yang ahli dibidang manajemen bencana alam sehingga mengurangi potensi dampak negative yang terjadi akibat bencana alam tersebut. Bencana alam yang dipelajari contohnya:
  1. Letusan gunung api
  2. Tsunami
  3. Gempabumi
  4. Tanah longsor
  5. Land subsidence (amblesan tanah)
  6. Banjir
Geologi bidang perencanaan wilayah dan tata kota, yaitu geologist yang berperan dalam konsep penyusunan rencana tata ruang suatu kota. Adapun bidang yang digelutinya adalah:
  1. Geologi lingkungan
  2. Konstruksi gedung, jembatan, rel kereta, bendungan, jalan raya.
  3. Rekayasa geologi
  4. Geologi teknik
Dengan cakupan ilmu yang cukup luas tersebut, maka lulusan teknik geologi bisa diterima di tempat manapun. Saat ini, mayoritas lulusan geologi banyak yang diserap oleh industri perminyakan dan pertambangan, sedangkan yang berkiprah di bidang kebencanaan dan tata ruang kota masih belum begitu banyak, sehingga prospek kerja ke depan masih terbuka lebar. Saat ini, setahu saya ada sekitar 18 kampus (baik S1 maupun D3) di indonesia yang memiliki jurusan teknik geologi, anggaplah 1 kampus memilki mahasiswa 50 orang dalam 1 tahun, maka setiap tahunnya Indonesia memiliki sarjana teknik geologi sebanyak 900 orang. Dengan 33 provinsi, dan 17.000-an pulau yang ada di Indonesia, maka jumlah 900 geologist/tahun tentu saja masih terlalu sedikit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar