METODE GEOLOGI LAPANGAN
TEKNIK OBSERVASI SINGKAPAN DAN PEMERIAN BATUAN
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Untuk itu dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi yang membutuhkan dan akhir kata semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua, amin.
Wassalamu ʼalaikum Wr. Wb.
Kendari, 21 Maret 2013
DAFTAR ISI
Kata PengantarDaftar isi
BAB 1. PENDAHULUAN
- Latar Belakang
- Tujun
- Rumusan masalah
BAB 111. PENUTUP
- kesimpulan
- Saran
BAB I
PENDAHULUAN
Pengetahuan Metode geologi lapangan ini, didasarkan studi terhadap batuan. Yaitu dengan mengetahui bagaimana batuan itu terbentuk, terubah, kemudian bagaimana hingga batuan itu menempati bagian dari pegunungan, dataran-dataran di benua hingga didalam cekungan dibawah permukaan laut. Batuan juga memiliki sifat-sifat, warna, tekstur, dan lain-lain yang dimiliki pada setiap batuan yang di identifikasi, serta tidak semua batuan dapat memiliki singkapan batuan.
Berdasarkan persamaan dan perbedaan batuan, maka kita berupaya untuk mengelompokannya. Dari hasil pengamatan terhadap jenis-jenis batuan tersebut, kita dapat mengelompokkannya menjadi tiga kelompok besar, yaitu (1) batuan beku, (2) batuan sedimen, dan (3) batuan malihan atau metamorfis. Penelitian-penelitian yang dilakukan oleh para ahli Geologi terhadap batuan, menyimpulkan bahwa antara ketiga kelompok tersebut terdapat hubungan yang erat satu dengan lainnya. Dari sejarah pembentukan Bumi, diperoleh gambaran bahwa pada awalnya seluruh bagian luar dari Bumi ini terdiri dari batuan beku. Dengan perjalanan waktu serta perubahan keadaan, maka terjadilah perubahan-perubahan yang disertai dengan pembentukan kelompok-kelompok batuan yang lainnya. Proses perubahan dari satu kelompok batuan ke kelompok lainnya, merupakan suatu siklus yang dinamakan “daur batuan.
Pada teknik observasi batuan ini, maka kita harus mengetahui Pemetaan geologi. Yaitu suatu kegiatan pendataan informasi-informasi geologi permukaan dan menghasilkan suatu bentuk laporan berupa peta geologi yang dapat memberikan gambaran mengenai penyebaran dan susunan batuan (lapisan batuan), serta memuat informasi gejala-gejala struktur geologi yang mungkin mempengaruhi pola penyebaran batuan pada daerah tersebut. Selain itu, pemetaan informasi geologi, dapat memetakan tanda-tanda mineralisasi yang berupa alterasi mineral.
Tingkat ketelitian dan nilai dari suatu peta geologi sangat tergantung pada informasi-informasi pengamatan lapangan dan skala pengerjaan peta. Skala peta tersebut mewakili intensitas dan kerapatan data singkapan yang diperoleh. Tingkat ketelitian peta geologi ini juga dipengaruhi oleh tahapan eksplorasi yang dilakukan.
Pada tahapan eksplorasi awal, pengumpulan data (informasi singkapan) dapat dilakukan dengan menggunakan palu dan kompas geologi, serta penentuan posisi melalui orientasi lapangan atau dengan cara tali-kompas.Namun dalam tahapan eksplorasi lanjut s/d detail, pengamatan singkapan dapat diperluas dengan menggunakan metode-metode lain seperti uji sumur, uji parit, maupun bor tangan atau auger, sedangkan penentuan posisi dilakukan dengan menggunakan alat ukur permukaan seperti pemetaan dengan plane table atau dengan teodolit
B. Tujuan
Tujuan dari makalah ini, yaitu untuk mengetahui singkapan dan pemerian pada batuan serta struktur-struktur batuan.
C. Rumusan Masalah
Menjelaskan tentang singkapan batuan serta proses akibat terjadinya singkapan batuan.
Menjelaskan tentang pengukuran jurus dan kemiringan (strike dan dip) pada batuan
Menjelaskan tentang struktur-struktur geologi pada batuan
Menjelaskan tentang pengukuran kedudukan lapisan pada batuan
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Singkapan BatuanSingkapan batuan dapat didefinisikan sebagai bagian dari tubuh batuan yang masih utuh, (belum terubah oleh pelapukan ). Proses singkapan batuan diakibatkan oleh adanya erosi (pengikisan) oleh gaya-gaya yang bekerja pada lapisan penutupnya. Oleh karena itu, singkapan pada batuan biasanya tidak menerus dan jarang atau kurang, karena tertutup oleh tanah pelapukan yang tebal, hutan tropis yang lebat dan tanah garapan.
Strike dan Dip
Dalam teknik penelitian lapisan dan struktur geologi kita harus mengetahui kedudukan batuan di permukaan bumi dengan mengukur arah penyebarannya dan juga kemiringan pada batuan. Dalam ilmu Geologi, kedua elemen tersebut dinamakan Strike dan Dip. Strike atau Jurus adalah arah garis yang dibentuk dari perpotongan bidang planar dengan bidang horizontal ditinjau dari arah utara. Sedangkan Dip adalah derajat yang dibentuk antara bidang planar dan bidang horizontal yang arahnya tegak lurus dari garis strike. Bidang planar ialah bidang yang relatif lurus, contohnya ialah bidangperlapisan, bidang kekar, bidang sesar.Strike Dip pada batuan umumnya muncul pada batuan hasil pengendapan (sedimen). tetapi juga dapat ditemukan pada batuan metamorf yang berstruktur foliasi. Penulisan strike dan dip N (Derajat Strike) E/ (Derajat Dip) dan dibaca North to East (Nilai Strike) and (Nilai Dip).
Strike dip pada perlapisan batuan dapat diukur dengan menggunakan kompas Geologi. Kompas Geologi mempunyai kemampuan untuk mengukur strike dip karena memiliki klinometer juga bulls eye. Klinometer adalah rangkaian alat yang berguna untuk mengukur kemiringan dan Bulls eye adalah tabung isi gelembung udara berguna untuk memposisikan kompas geologi agar menjadi horizontal. Disamping menggunakan kompas Geologi, strike dip bidang dapat ditentukan dengan metode 3 titik. Intinya adalah mengetahui pelamparan batuan berikut kemiringannya di lapangan.
Struktur Geologi
1. Kekar
Kekar adalah bidang rekahan yang tidak memperlihatkan
pergeseran yang berarti (bagian masanya masih berhubungan/bergabung).
Jenis-jenis kekar :- Kekar Pengerutan (shrinkage joint) merupakan kekar yang terbentuk karena adanya gaya pengerutan yang timbul dari pendinginan (pada batuan beku : kekar tiang) atau pengeringan (pada batuan sedimen). Biasanya berbentuk poligon yang memanjang.
- Kekar Lembaran (sheet joint) merupakan sekumpulan kekar yang kira-kira sejajar dengan permukaan tanah, terutama pada batuan beku. Terbentuknya kekar ini disebabkan oleh penghilangan beban batuan yang tererosi.
- Kekar Karena Tektonik merupakan kekar yang terbentuk karena proses endogen, yang berupa pasangan garis yang lurus.
2. Sesar
Sesar atau patahan adalah rekahan pada batuan yang telah
mengalami pergeseran melalui bidang rekahnya. Suatu sesar dapat berupa
Bidang Sesar (Fault Plane), atau rekahan tunggal. Tetapi lebih sering
berupa Jalur Sesar (Fault Zone), yang terdiri dari lebih dari satu
sesar. Jalur sesar atau gerusan (shear), mempunyai dimensi panjang dan
lebar yang beragam, dari skala minor atau sampai puluhan kilometer.
Jenis-jenis sesar :- Bidang sesar merupakan bidang rekahan tempat terjadinya pergeseran, yang kedudukannya dinyatakan dengan jurus dan kemiringan.
- Hanging wall merupakan bagian terpatahkan yang berada diatas bidang sesar.
- Foot wall merupakan bagian terpatahkan yang berada dibawah bidag sesar.
- Throw merupakan besaran pergeseran vertikal pada sesar.
- Heave merupakan besaran pergeseran horisontal pada sesar.
- Slip merupakan pergeseran relatif sebenarnya.
- Separation merupakan pergeseran relatif semu.
3. Lipatan
Lipatan adalah hasil perubahan bentuk atau volume dari suatu bahan yang ditunjukkan
sebagai lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada unsur garis bidang di dalam bahantersebut. Jenis-jenis lipatan :
- Lipatan simetri merupakan lipatan dimana axial plannya vertikal.
- Lipatan asimetri merupakan lipatan dimana axial plane nya condong.
- Overtuned fold merupakan lipatan dimana axial planenya condong dan kedua sayapnya miring pada arah yang sama tapi dengan sudut yang berbeda.
- Recunbebt fold merupakan lipatan dimana axial plane nya horizontal.
- Vertical isoclinal fold merupakan lipatan dimana axial plane nya vertikal.
Pembentukan lipatan dapat terjadi melalui ;
- Buckling yaitu karena proses penekanan lateral dari suatu bidang planar. Proses pelengkungan terjadi pada kedua sisi selama terjadi pemendekan.
- Bending yaitu karena pengaruh gerakan vertikal pada suatu lapisan, misalnya penurunan lapisan, pergeseran pada jalur gerus, atau pelengseran suatu masa batuan pada bidang yang tidak rata.
Untuk korelasi ini, kita harus mengetahui kedudukan lapisan batuan. Kita perlu mengukur jurus (strike) dan kemiringan (dip). Pertama kita ukur strike-nya. Tempelkan bagian kompas yang bertuliskan arah east pada top lapisan. Posisikan bubbles pada tengah lingkaran. Baca angka yang berimpit dengan arah north. Itulah strike lapisan yang kita ukur. Goreskan kompas sehingga didapatkan garis lurus.Tempelkan bagian kompas berarah west tegak lurus dengan garis yang telah kita buat tadi (sehingga tangan penunjuk mengarah searah dip). Ubah klinometer sehingga bubbles di tengah. Baca sudut yang berimpit dengan angka 0. Cara pengukuran ini adalah default agar kita mendapat besaran standar sesuai aturan tangan kanan.
Penulisan kedudukan lapisan batuan, terdiri dari dua cara yaitu : cara pertama dengan menggunakan azimuth strik, dituliskan pada beberapa derajat dari utara berputar ke timur, dan dip bisa ditulis dengan menggunakan arah atau aturan tangan kanan. Aturan tangan kanan yaitu jika kita berdiri searah strike, maka dip selalu berada disebelah kanan, sedangkan cara kedua, dengan menggunakan kuadran. Yaitu arah dibagi menjadi empat kuadran N-E, N-W, S-E, S-W, penulisan dip-nya menggunakan yang berarah.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan dari makalah kami, yaitu :
- Singkapan batuan dapat didefinisikan sebagai bagian dari tubuh batuan yang masih utuh, (belum terubah oleh pelapukan ).
- Strike atau Jurus adalah arah garis yang dibentuk dari perpotongan bidang planar dengan bidang horizontal ditinjau dari arah utara. Sedangkan Dip adalah derajat yang dibentuk antara bidang planar dan bidang horizontal yang arahnya tegak lurus dari garis strike. Bidang planar ialah bidang yang relatif lurus
- Kekar adalah bidang rekahan yang tidak memperlihatkan pergeseran yang berarti (bagian masanya masih berhubungan/bergabung),
- Sesar atau patahan adalah rekahan pada batuan yang telah mengalami pergeseran melalui bidang rekahnya dan
- Lipatan adalah hasil perubahan bentuk atau volume dari suatu bahan yang ditunjukkan sebagai lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada unsur garis bidang didalam bahan tersebut.
Adapun saran dari makalah kami yaitu semoga makalah kami, bermanfaat bagi pembaca, dan kami menyadari bahwa di dalam makalah ini, masih terdapat kekurangan, oleh karena itu, kami mengharapkan krtik dari teman-teman yang bersifat membangun, demi kesempurnaan makalah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar