Pengantar SIG
Teori dan Pengenalan Software
1) Pengantar SIG
Geographic Information System (GIS) atau Sistem Informasi
Geografis (SIG) diartikan sebagai sistem informasi yang digunakan untuk
memasukkan, menyimpan, memangggil kembali, mengolah, menganalisis dan
menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk
mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan
penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan transportasi, fasilitas
kota, dan pelayanan umum lainnya.
Komponen utama GIS adalah sistem komputer, data geospatial dan pengguna, seperti diperlihatkan pada gambar berikut ini.
Gambar 1. Komponen Kunci dalam SIG
Sistem komputer untuk GIS terdiri dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan prosedur untuk penyusunan pemasukkan data, pengolahan, analisis, pemodelan (modelling), dan penayangan data geospatial.
Sumber-sumber data geospatial adalah peta digital, foto udara, citra satelit, tabel statistik dan dokumen lain yang berhubungan.
Data geospatial dibedakan menjadi data grafis (stau disebut juga data
geometris) dan data atribut (data tematik), seperti terlihat pada
gambar berikut ini. Data grafis mempunyai tiga elemen : titik (node), garis (arc) dan luasan (poligon) dalam bentuk vector ataupun raster yang mewakili geometri topologi, ukuran, bentuk, posisi dan arah.
Fungsi pengguna adalah untuk memilih informasi yang diperlukan, membuat standar, membuat jadwal pemutakhiran (updating) yang efisien, menganalisis hasil yang dikeluarkan untuk kegunaan yang diinginkan dan merencanakan aplikasi.
SIG merupakan salah satu sistem yang pada umumnya terintegrasi dengan
lingkungan sistem komputer lainnya di tingkat fungsional dan jaringan
(network). Komponen-komponen utama dalam pembangunan sistem informasi
geografis adalah
1. Perangkat keras
Adalah segala perangkat keras yang terlibat dalam operasional Sistem
Informasi yang akan dipakai. Perangkat keras ini berbasiskan pada
operasional teknologi komputer.
2. Perangkat Lunak
Merupakan elemen perangkat lunak yang terdiri dari perangkat lunak
paket sebagai dasar dan perangkat lunak aplikasi terkustomisasi yang
harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pemakai. elemen yang harus
terdapat dalam komponen software SIG adalah:
- Tools untuk melakukan input dan transformasi data geografis
- Sistem manajemen basis data
- Tool yang mendukung query geografis, analisis dan visualisasi
- Graphical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tool geografi
3. Data dan Informasi Geografi
Adalah penyimpanan data-data baik secara langsung maiupun tidak
langsung, seperti data alfanumerik, data grafis, data tabel, data peta
dan sebagainya. Data yang digunakan pada sistem informasi geografis
adalah data spasial yaitu data yang memiliki referensi keruangan
(geografi). Setiap bagian dari data tersebut selain memberikan gambaran
tentang suatu fenomena, juga selalu dapat memberikan informasi
mengenai lokasi dan juga persebaran dari fenomena tersebut dalam suatu
ruang (wilayah). Sumber data spasial berasal dari
- Peta Analog
Peta analog (antara lain peta topografi, peta tanah dan sebagainya)
yaitu peta dalam bentuk cetak. Pada umumnya peta analog dibuat dengan
teknik kartografi, kemungkinan besar memiliki referensi spasial seperti
koordinat, skala, arah mata angin dan sebagainya.
Dalam tahapan SIG sebagai keperluan sumber data, peta analog
dikonversi menjadi peta digital dengan cara format raster diubah menjadi
format vektor melalui proses dijitasi sehingga dapat menunjukan
koordinat sebenarnya di permukaan bumi.
- Data Sistem Penginderaan Jauh
Data Penginderaan Jauh (antara lain citra satelit, foto-udara dan
sebagainya), merupakan sumber data yang terpenting bagi SIG karena
ketersediaanya secara berkala dan mencakup area tertentu. Dengan adanya
bermacam-macam satelit di ruang angkasa dengan spesifikasinya
masing-masing, kita bisa memperoleh berbagai jenis citra satelit untuk
beragam tujuan pemakaian. Data ini biasanya direpresentasikan dalam
format raster.
- Data Hasil Pengukuran Lapangan
Data pengukuran lapangan yang dihasilkan berdasarkan teknik
perhitungan tersendiri, pada umumnya data ini merupakan sumber data
atribut contohnya: batas administrasi, batas kepemilikan lahan, batas
persil, batas hak pengusahaan hutan dan lain-lain.
- Data GPS (Global Positioning System)
Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data
bagi SIG. Keakuratan pengukuran GPS semakin tinggi dengan berkembangnya
teknologi. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format vektor.
Pembahasan mengenai GPS akan diterangkan selanjutnya.
Secara fundamental SIG bekerja dengan dua tipe model data spasial yaitu model data vektor dan model data raster
Model Data Vektor
Informasi posisi point, garis dan polygon disimpan dalam bentuk x,y
koordinat. Suatu lokasi point dideskripsikan melalui sepasang koordinat
x,y. Bentuk garis , seperti jalan dan sungai dideskripsikan sebagai
kumpulan dari Koordinat- koordinat point. Bentuk poligon, seperti zona
project disimpan sebagai pengulangan koordinat yang tertutup.
Model Data Raster
Model data ini erdiri dari sekumpulan grid/sel scanning gambar/image. Masing-masing
grid/sel atau pixel memiliki nilai tertentu yang bergantung pada
bagaimana image tersebut digambarkan. Sebagai contoh, pada sebuah image
hasil penginderaan jarak jauh dari sebuah satelit, masing – masing pixel
direpresentasikan sebagai panjang gelombang cahaya yang dipantulkan
dari posisi permukaan bumi dan diterima oleh satellit dalam satuan luas
tertentu yang disebut pixel.
4. Manajemen
Adalah keterlibatan orang-orang yang memiliki keahlian yang tepat pada semua tingkatan pengoperasian sistem informasi geografis.
Gambar 3. Komponen-Komponen SIG
Metode Pengembangan Sistem
Secara umum sistem informasi geografis dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem yaitu
1. Data Input
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan, mempersiapkan, dan
menyimpan data spasial dan atributnya dari berbagai sumber. subsistem
ini juga yang bertanggung jawab dalam mengonversikan dan
mentransformasikan format-format data aslinya kedalam format (native)
yang dapat digunakan oleh perangkat SIG yang bersangkutan
2. Data Output
Subsistem ini berfungsi untuk menampilkan dan menghasilkan keluaran
(termasuk mengekspornya ke format yang dikehendaki) seluruh atau
sebagian basis data (spasial) baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy
seperti halnya tabel, grafik, report, peta
3. Data Management
Subsistem ini mengorganisasikan baik spasial ataupun tabel-tabel
atribut terkait kedalam sebuah sistem basis data sedemikian rupa
sehingga mudah dipanggil kembali (retrieve) (di-load ke memory), di
update dan di-edit
4. Data Manipulation dan Analysis
Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan
oleh SIG. selain itu subsistem ini juga melakukan manipulasi (evaluasi
dan penggunaan fungsi-fungsi dan operator matematis dan logika) dan
pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
Gambar 4. Tahapan Umum Pengembangan GIS
Untuk lebih jelasnya, proses tahapan pembangunan sistem informasi geografi dapat digambarkan sebagai berikut:
▪ Akuisisi (Pengumpulan) data, baik data dari hasil delineasi
citra satelit, data spasial (peta) yang ada maupun data atribut.
▪ Digitasi peta, yaitu mengubah peta analog menjadi peta dengan
format digital, jika data yang ada adalah peta analog (peta kertas,
misalnya)
▪ Editing dan Edge-matching, proses editing adalah proses
perbaikan data peta hasil digitasi misalnya ada objek yang terdigit 2
kali. Sedangkan edgematching adalah proses penyatuan lembar peta yang
bersebelahan, objek yang ada di peta harus kontinyu dengan peta yang di
sebelahnya.
▪ Transformasi, topologi dan geocode. Transformasi yaitu proses
pemindahan koordinat dari satu sistem proyeksi ke sistem proyeksi yang
lain. Topologi merupakan proses penyusunan struktur data spasial dengan
data atribut. Sedangkan geocoding adalah proses pengidentifikasian data
spasial agar terhubungkan dengan data spasialnya.
▪ Analisa, proses analisa merupakan proses manipulasi basis
data yang telah terbangun sehingga basis data tersebut dapat
menghasilkan peta atau data tabular yang diinginkan.
2) Pengenalan Software & Hardware
SIG merupakan suatu sistem yang kompleks yang juga terintegrasi
dengan lingkungan komputer yang lainnya di tingkat fungsional dan
jaringan. Sebagai sistem yang terdiri dari beberapa komponen yang
terintegrasi,SIG terintegrasi dengan beberapa software dan juga komponen
hardware yang mendukung.
a. Perangkat keras
Perangkat keras yang mendukung kebutuhan analisis SIG tidak jauh
berbeda dengan perangkat keras lain yang digunakan untuk menganalisa
egiatan bisnis ataupun sains. Perbedaannya terletak pada perangkat
tambahan yang mampu mendukung presentasi grafis yang beresolusi dan
berkecepatan tinggi dan keperluasn operasi-operasi manajemen basis data
yang cepat juga. Perangkat keras SIG merupakan perangkat fisik yang
digunakan oleh sistem komputer. Perangkat keras ini diantaranya
1. CPU
Perangkat in merupakan bagian dari sistem komputer yang bertindak
sebagai tempat untuk pemrosesan semua intruksi-intruksi dan program
(processor). Selain itu CPU juga berfungsi sebagai pengendali semua
operasi yang berada didalam lingkungan sistem komputer yang
bersangkutan. Kebutuhan mengenai CPU ini sangat bervariasi dari yang
sangat sederhana sampai komplex sesuai dengan kebutuhan pengguna
2. RAM
Kebutuhan SIG terhadap RAM sangat bervariasi, semakin besar sistem
operasi yang diguakan akan semakin besar RAM yang diperlukan. Contohnya
untuk sistem operasi yang bertindak sebagai server akan semakin besar
penggunaan RAM dibandingkan dengan penggunaan untuk office.
3. Input Device
Peralatan ini merupakan peralatan-peralatan yang digunakan untuk
memasukan data kedalam perangkat SIG, yang termasuk kedalam perangkat
ini adalah keyboard, mouse, digitizer, scanner, kamera digital dan lain
sebagainya.
4. Output device
Peralatan ini merupakan peralatan yang digunakan untuk
mempresentasikan data dan atau informasi SIG. Yang termasuk kedalam
perangkat ini adalah layar monitor, printer, plotter dan lain sebagainya
5. Periperhal (lainny)
Perangkat tambahan ini biasanya diperlukan pada sistem operasi yang
tinggi, seperti sistem operasi SIG berbasis web makan akan diperlukan
perankat tambahan seperti kabel jaringan, modem, ISP, router, card
jaringan/ethernet, CPU khusus client dan server, dan sebagainya
b. Perangkat Lunak
Perangkat lunak khusus aplikasi SIG banyak tersedia dalam bentuk
paket-paket perangkat lunak yang terkadang masing-masingnya terdiri dari
multiprogram yang terintegrasi untuk mendukung kemampuan-kemampuan
khusus untuk pemetaan digital, managemen dan analisis data geografi.
3. Sistem Proyeksi Peta
Peta merupakan suatu representasi konvemsional (miniatur) dari
unsur-unsur (features) fisik (alamiah dan buatan manusia) dari sabgian
atau bahkan keseluruhan permukaan bumi di atas bidang media datar dengan
skala tertentu. Untuk menggambarkan features tersebut kita membutuhkan
suatu sistem yang menggambarkan keadaan bumi sebenarnya yang disebut
dengan proyeksi. Tujuan dari proyeksi peta ini adalah untuk memindahkan
pola-pola atau unsur-unsur yang terdapat di atas suatu permukaan ke
permukaan lain dengan menggunakan rumus rumus matematis sehingga
diperoleh kondisi yang diinginkan. proyeksi yang digunakan dalam SIG
yaitu proyeksi Longitude Latitude (Longlat) dan Universal Transverse
Mercator (UTM)
a. Sistem Proyeksi Longitude dan Latitude
Proyeksi ini umum digunakan untuk menggambarkan keadaan global. Satuan units yang digunakan adalah degree (derajat atau 0 ). Satuan derajat ini dilambangkan dengan satuan decimal degree, DMS (degree minute second) dan DM Degree minute decimals). Sebagai contoh: 15,15 0 berarti 15,15 derajat (degree) 1503012511 berarti 15 derajat (degree) 30 menit dan 25 detik. Pelambangan ini digunakan dalam unit DMS 150 30,51
berarti 15 derajat (degree) 30,5 menit. Proyeksi longlat didasari dari
bentuk bumi spheroid, yang dibagi atas garis tegak yang mengiris bumi
dari belahan bumi utara hingga ke kutub selatan yang dinamakan garis
meridian dan garis-garis melintang yang membagi bumi dari timur hingga
ke barat yang dinamakan garis paralel. Garis 00 meridian
melewati kota Grenwich, Inggris, implikasinya adalah adanya pembagian
waktu yang berbeda pada daerah-daerah dibumi bagian timur dan barat.
Perubahan nilai garis merdian terjadi secara vertikal sepanjang garis horizontal yang kita sebut sebagai longitude atau titik X. Sedangkan garis paralell berubah secara horizontal sepanjang garis vertikal dan kita sebut sebagai Latitude atau titik Y. Akibat dari adanya garis paralel adalah adanya perbedaan musim di daerah bagian selatan dan utara bumi.
Sisitem koordinat ini menganut pembagian dunia menjadi 4 bidang yaitu
- Bujur Timur (0 – 90o) sering disingkat dengan BT atau East (E)
- Bujur Barat (0 – 90o) sering disingkat dengan BB atau WEST(W)
- Lintang Utara (0-45 o) sering disingkat dengan LU atau North(N)
- Lintang Selatan (0-45 o) sering disingkat dengan LS atau South(S)
Pada umumnya Indonesia menyebut Bujur Timur untuk menamakan eastern
dan bujur barat untuk western, sedangkan belahan bumi utara atau
Northern disebut sebagai lintang utara dan sebaliknya belahan bumi
selatan atau Southern disebut sebagai lintang selatan. Berikut adalah
contoh penerapan proyeksi longlat untuk negara-negara di seluruh dunia.
26 januari 2016
salam masive....?????
Tidak ada komentar:
Posting Komentar