Rabu, 27 Januari 2016

Lapindo Ngebor Lagi Aman atau Tidak ?

Berita tentang akan adanya program pengeboran Lapindo cukup banyak menyita perhatian masyarakat mengenai keamanannya. Tentusaja banyak yang konsen karena sebelumnya banyak yang meyakini bahwa semburan Lumpur Sidoarjo disebebkan oleh sebuah pengeboran sumur.
:-( “Looh Pakdhe, katanya dijaga ratusan tentara, tentunya aman doonk !”
:-D “Hust, bukan keamanan soal itu, Thole”
Mari kita kesampingkan sejenak penyebab semburan Lumpur Sidoarjo, tetapi apakah pengeboran kali ini perlu memperhitungkan adanya semburan lumpur didekatnya.
porong_2.jpg
Lokasi pengeboran sumur yang akan dilakukan oleh EMP Lapindo, menurut berita di beberapa media cetak berada pada jarak 2 Km dari semburan. Dengan demikian perlu adanya kajian khusus bawah permukaan akibat terjadinya semburan. Apakah lokasi tersebut memang tidak terpengaruh oleh dinamika bawah permukaan selama ini.
Ngebornya sih mungkin tidak akan mempengaruhi gejala semburan. Tapi bisa saja malah sebaliknya, pengeborannya menjadi sulit karena kondisi bawah permukaannya saat ini sangat dinamis. Jadi yg penting, sebelum melakukan operasi pengeboran, Lapindo sudah melakukan kajian bawah permukaan dari “data terbaru” yang diambil setelah kejadian semburan. Karena data terbaru ini akan memperlihatkan kondisi bawah permukaan pasca semburan. Kemudian menjalankan operasinya sesuai planning yg sudah ditetapkan bersama SKKMigas.
:-( “Iya ya Pakdhe, mudah-mudahan aman”
Semburan lumpur dengan volume sebesar itu tentusaja merupakan sebuah dinamika pemindahan volume sedimen seperti yang digambarkan sebelumnya disini yg menjelaskan semburan dan radius efeknya.
wunutPorong
Lokasi sumur-sumur dibawah permukaan, Sumur-2 produksi di Tanggulangin adalah sumur deviasi. Lokasi permukaannnya tidak sama dengan lokasi bawah permukaan seperti di gambar ini.

Banyak hal penting dan strategis dalam pengeboran ini.

Saat ini harga minyak anjlok, seringkali diikuti dengan pembiayaan operasi pengeboran yang juga sedang turun, karena sewa alat2 semestinya juga turun, diharapkan tahun depan saat berproduksi optimal harga sudah naik, sehingga pengeboran saat ini dapat efisien dan menguntungkan. Juga ada beberapa perusahaan yang keluar dari Indonesia dan mengurangi investasinya karena harga minyak yang turun, juga telah menekan harga gas dan harga energi lainnya. Penurunan produksi harus diikuti dengan pengeboran sumur baru. Dengan demikian sumur baru ini diharapkan akan memberikan tambahan produksi gas di dalam negeri.
Masyarakat saat ini sangat khawatir dengan kegiatan migas, khususnya pemboran. Bahkan kalau untuk didaerah tertentu, termasuk terhentinya kegiatan eksplorasi akuisisi data seismik di daratan Jawa Timur. Hingga saat ini, sudah lebih dari 10 tahun, eksplorasi di daratan Jawa Timur ini seolah terhenti, yang notabene merupakan daerah yg kaya migas. Dengan demikian bila pengeboran ini nantinya berhasil dan aman, maka akan mengembalikan atau menciptakan kepercayaan masyarakat akan kemampuan tehnologi dalam mengantisipasi kondisi geologi di Jawa Timur dalam kegiatan eksplorasi dan produksi.
:-( “Mudah-mudahan aman ya Pakdhe. Baik aman dari gangguan tehnis maupun non tehnis”
collapsebpj.jpg
Di lokasi sumur Porong terlihat adanya amblesan yang terdampak hingga radius sekitar 2 Km dengan penurunan maksiumnya 200 meter.Proses ini terjadi tidak dalam puluhan tahun tetapi bisa ratusan tahun yang lalu.

Menyambut Tahun 2016 dengan (was-was) OPTIMIS !

Hari-hari di setiap akhir tahun ini selalu membawa kita semua kedalam sebuah babak baru kehidupan. indonesia memulai dengan Presiden baru, sedangkan dalam profesi kebumian khususnya ekstraksi minyak gad dan komoditas lain diawali dengan anjloknya harga komoditas tambang dan energi.
Memang terasa berat sewaktu mengawali tahun 2015, namun kita tahu dan kita telah membuktikan bahwa hal yang sulitpun dapat kita lalui. Itu merupakan sesuatu yang harus disyukuri dan tidak hanya hanya bersyukur saja, bahwa itu menjadi pelajaran bahwa kita MAMPU kalau kita niat dan tekun melewatinya.
Diperkirakan 2016 nanti minyak akan dibanjiri oleh produksi Iran, bila OPEC tetap tidak mengurangi produksi. China masih mengalami perlambatan, dan musim dingin segera berakhir.
HargaMinyak2015
Kalau harga minyak rendah maka biaya transportasi menurun dan akan mendorong usaha-usaha lain yang kendala utamanya biaya transportasi.
Tahun 2016 nanti banyak yang meramalkan keterpurukan harga komoditas migas dan pertambangan secara umum. Namun dengan bukti-bukti yang telah kita lalui setahun lalu, menunjukkan tahun depan harus dihadapi dengan rasa lebih optimis.
Persiapan untuk tahun 2016 tentunya bagi industri ekstraksi (migas, batubara dan mineral tambang) cukup berat. Namun kalau musim hujan tidak akan berlama-lama tentunya ini akan menjadi oportunity yang bagus untuk Indonesia. Pembangunan MRT Jakarta diharapkan tepat waktu. Penyelesaian pembangunan infrastruktur semestinya tidak akan terkendala faktor alam.
Jadi … selamat menjelang tahun 2016 !

Lagi, Gempa Kalimantan

Gempa di Kalimantan kembali lagi mengagetkan, kali ini terjadi di Tarakan. Senin (21/12) dinihari Tarakan digoyang dengan kekuatan Magnitud 6.0.
Gempakalimanatan
Goyangan gempa yang dirasakan pasti akan sangat mengagetkan penduduk di Tarakan dan sekitarnya. Terjadi dimalam dinihari.
Gempa kuat dg Magnitudo 6.0 terjadi di Tarakan Kalimantan. Kedalaman gempa yg hanya 10 Km ini tentunya sangat kuat goyangan yg dirasakan di permukaan.
Gempa yang terjadi pasa 01:47 Senin  (21/12) dini hari ini berpusat pada Koordinat gempa berada pada 3.61 Lintang Utara-117.67 Bujur Timur Selatan. Sedangkan lokasi gempa berjarak 29 km Timur Laut Tarakan, Kalimantan Timur.
Dibandingkan Jawa dan Sumatera, Kalimantan memang bukan daerah yg berpotensi gempa besar, namun gempa dangkal seperti yg terjadi di Kalimantan sering berasosiasi akibat patahan-patahan dangkal. Beberapa gempa disekitar daerah ini telah tercatat, misalnya :
  1. 14 Mei 1921 Gempa Sangkulirang memiliki intensitas hingga VIII MMI. Gempa ini diikuti gelombang tsunami yang mengakibatkan kerusakan.
  2. 19 April 1923 gempa pada 7,0 SR Gempa Tarakan berkedalaman 40 kilometer dengan intensitas hingga VIII MMI. Gempa ini menyebabkan kerusakan rumah dan timbulnya banyak rekahan tanah di Tarakan.
  3. 14 Februari 1925. Guncangan gempabumi ini dilaporkan di Tarakan hingga mencapai VII MMI hingga merusak beberapa rumah.
  4. 28 Februari 1936 Tarakan kembali diguncang gempabumi dengan kekuatan M 6,5 SR. Gempabumi ini dilaporkan sangat kuat meskipun tidak menimbulkan korban jiwa.
  5. 22 November 2009 gempabumi dengan kekuatan M 4,7 SR yang mengguncang kuat daerah Paser dan Long Ikis. Akibat gempabumi ini dilaporkan sejumlah rumah, gedung sekolah,dan tempat ibadah mengalami kerusakan cukup parah.
  6. 12 Februari 2007 gempa skala 5,5 SR Kota di Tarakan.
  7. 9 November 2014 gempa tektonik terjadi di Kota Tarakan dini hari.
  8. 20 Januari 2015 gempa skala 5,6 SR pada kedalaman 10 km di 289 km Timur Laut Kota Tarakan.
  9. 25 Februari 2015 gempa skala 5,7 SR di 413 km Timur Laut Kota Tarakan, pukul 08.31 WIB, pusat gempa berada pada pada kedalaman 10 Km di dasar laut.
  10. 21 Desember 2015 terjadi dua gempa 4.5 SR pukul 02:30:10 WIB Pusat gempa berada didarat 27 km TimurLaut Tarakan pada kedalammn 10 km dan
  11. 21 Desember 2015 pukul 01:47:37 WIB dengan 6.1 SR (M6.0) Pusat gempa berada didarat 29 Km Timur Laut Tarakan pada kedalaman 10 Km
Patahan-patahan di Kalimantan dan Selat Makassar hingga Sulwesi ini banyak dipetakan antara lain seperti dibawah ini.
ipa96-fig4
Tektonik sekitar Tarakan memperlihatkan beberapa patahan mendatar. Di Sulawesi patahan mendatar yang aktif termasuk diantaranya Patahan Palu-Koro yang sering memicu gempa.
Kalau melihat seismisitas atau sejarah gempa masa lalu di daerah ini juga sebenarnya tidak sebanyak Sulawesi maupun Pilipina diutara.
477795-wide-seismicity
Peta seismisitas ini menunjukkan Kalimantan lebih aman dibanding Sulawesi.
Ini mirip gempa di Kinabalu beberapa bulan lalu. Jadi memang dimaklumi kalau penduduknya sangat khawatir. Namun peta ini semestinya dapat menenangkan mereka, karena memang sebelumnya tidak ada yang menyangka.
gempatarakan
Sebagian kerusakan akibat gempa Tarakan, Senin dinihari (21/12). Semoga tidak ada korban.

Harga minyak masih akan terus merosot hingga kuartal 4 (2016)

Analisa harga minyak berdasar sentimen politis, dan ekonomi, dan moneter (kebijakan ekonomi negara) kayaknya tidak dominan dan tidak akan mampu dalam mengontrol harga minyak mentah. Saya masih lebih suka mendasari hukum pasar sederhana supply-demand masih menjadi “driving force” pengontrol utama. dari sisi demand (kebutuhan) masih dilingkupi musim dingin yang masih sampai bulan depan. Iran juga belum mencapai puncak sedangkan natural decline tidak signifikan.
Saat ini ada puluhan kargo LNG mengapung di lautan, sehingga stok energi masih akan belum imbang hingga kuartal ke 4 tahun 2016.
Dengan demikian harga minyak masih belum dapat dikategorikan aman. Bila ada produksi tambahan maka penurunan harga minyak masih akan terus merosot.
OilSupDemand
Dasar yang mudah adalah melihat supply-demand serta stock yang ada di dunia. Kemungkinan keseimbangan baru akan muncul akhir 2016.
Angka 20-25 $/bbl masih menghantui.
Ketatkan ikat pinggang untuk Industri Migas, tetapi bagi pengguna migas, ini saatnya untuk mengoptimalkan murahnya harga energi khususnya untuk transportasi.
:-( “Waduh Pakdhe trus gimana ya ?”
:-D “Kalau kamu bukan indutriawan migas dan bukan pekerja migas yo mestine seneng Thole”
:-( “Maksud saya, pakdhe setahun ga akan nraktir saya lagi ?”

Harga air PAM seharusnya berubah tergantung musim.

Saat memasuki bulan Desember ini di Jawa sudah memasuki musim hujan, Bahkan Sumatera sudah mendapatkan “kelehihan air” sehingga ada banjir di beberapa tempat. Air mulai berlimpah. Dan biasanya kita tidak lagi menghargai seperti saat musim kemarau beberapa bulan yang lalu. Perbedaan pasokan air di alam ini semestinya dimanfaatkan untuk mendidik masyarakat supaya “menghargai air” sesuai dengan penyediaan dari alam.
Kalau kita lihat rekening air, seringkali tidak seperti saat belanja cabe di pasar. Saat pasokan cabe sangat langka, maka harga cabe akan meningkat sangat tajam. Biasanya koran-koran akan berteriak dengan harga cabe melangit. Masyarakat harus dididik dengan cara yang sama untuk penentuan harga air pipa (air PAM).
polach[1]
Pola curah hujan di Indonesia seperti diatas tentunya mudah dimnegerti. Ada pola-pola tertentu dari setiap region di Indonesia. BMKG tentunya memiliki pola-pola lebih teliti dan detilnya. Namun jelas menunjukkan ada waktu-waktu kemarau dan ada waktu-waktu musim penghujan. Pula ini harus diajarkan pada masyarakat bahwa air itu tidak sepanjang tahun ada. Mengajarkan pola dengan kehidupan sehari-hari adalah menreapkan POLA HARGA AIR TAHUNAN !
:-( “Iya ya Pakdhe. Kalau harga air dianggap rata-rata nanti masyarakat tahunya air itu melimpah”.
:-D “Itulah Thole. mendidik itu tidak harus dilakukan Departemen Pendidikan”
Pola curah hujan ini nantinya dapat dipergunakan dalam menentukan harga air pipa (PAM) disetiap daerah. Tentunya tidak semua tempat di Indonesia sama. Ini juga akan mendidik masyarakat mengerti bahwa kondisi Indonesia itu beragam. Akan lebih mengenalkan kebhinekaan Indonesia juga kan ?
Salah satu cara sederhana adalah seperti dibawah ini.
PolaCHdanHargaAir
Jadi dengan demikian pemerintah akan dapat melakukan proses mendidik masyarakat. Dan itu dilakukan sekalian untuk mengerti alamnya melalui berbagai hal.
:-( “Dan semestinya tidak harus dengan persetujuan DPR ya Pakdhe ?”
Pola-pola curah hujan dari BMKG lebih detil dan rumit. Namun untuk tujuan pendidikan semestinya dibuat presentasi yang lebih mudah dimengerti masyarakat awam.
pola-curah-hujan-bmg1

Banjir di hujan pertama. Perhatikan daun kering.

Awal bulan Nopember ini musim hujan sudah mulai terlihat kehadirannya. Hujan ringan hingga hujan deras sudah mulai di rasakan di Jawa, yang sebelumnya sudah mulai mengguyur Sumatera. Saat ini tanah masih sangat “haus” air. Bila kita guyurkan air tentunya akan dengan sigap diserap oleh tanah yang terlalu lama kering.

Lantas, kenapa masih juga banjir ?

Sampah kering. Sumber DetikCom
Sampah kering. Sumber DetikCom
Sampah kering adalah salah satu kemungkinan penyebab utama pada banjir diawal musim hujan ini. Sampah-sampah kering ini akan mudah sekali hanyut oleh air hujan, air permukaan atau air limpasan. Sampah ini tentunya mudah sekali masuk ke saluran drainasi, selokan bahkan hingga sungai-sungai.
Sungai yang sudah “menjadi tempat sampah” inipun jelas sudah membebani alur sungai untuk mengalirkan air. Seringkali sebelum masuk ke sungai, saluran-saluran lingkungan (got dan drainasi) juga akan dengan cepat dipenuhi sampah.
Hujan pertama akan membawa sampah-sampah kering ini masuk ke saluran air. Dan tentusaja, dipastikan akan menutup got dan menyebabkan genangan.
lubang-biopori
Lubang sampah sekaligus biopori. kalau waktu di kampung dulu, ukuran lubang bisa berdiameter satu meter. Namanya “jogangan” (sumber internet)
Daun kering. Memang daun kering dari pohon, seringkali tidak dikategorikan sebagai sampah, namun dalam hal ini perlu ditangani tersendiri yaitu dengan menguburkannya dalam lubang.
Selain menjadi pengurang beban pada saluran air atau got, daun kering serta sampah organik, rumput kering serta bahan organik kering ini juga akan menjadi penyubur tanah sekaligus lubangnya dapat menjadi tempat masuknya air kedalam tanah.
Sampah kering (non organik) yang lain terutama plastik dan logam, biasanya bisa didaur ulang atau dipakai lagi. Saat ini botol minuman serta plastik pembungkus menjadi komponen terbanyak pada sampah perkotaan.
Jadi diawal musim penghujan ini kita perhatikan dulu sampah kering sekeliling kita.
:-( “Pakde, kalau nanti sudah masuk hujan terus apa lagi ?”
:-D “Ada persoalan banjir dan longsor yang mengintai, Thole”
Awali musim hujan ini dengan bersyukur, karena hujan itu sejatinya lebih banyak membawa rejeki.

“HOAX” Baskom air garam.

Anda mungkin mendapat “viral message” atau berita viral yang menyebar melalui berbagai media tentang himbauan untuk menaruh baskom berisi air garam untuk membantu memadamkan kebakaran hutan. Apakah itu mungkin ?
ini-penjelasan-lengkap-kenapa-taruh-air-dalam-baskom-tak-akan-bikin-rev-1[1]
Secara teori saintifiknya, menguapkan sebaskom air garam ini terlihat sesuai dengan proses dalam siklus air, memang benar penguapan air akan menjadi awan dan menyebabkan hujan. Namun apakah seember air akan mampu membuat awan, bahkan membuat hujan ? Jumlah ember/baskom terlalu kecil, dan sangat sedikit dibandingkan luasnya laut, sehingga tidak ngefek pada terbentuknya awan atau tidak. Menambahkan garam dalam air juga hanya akan menguapkan airnya dan garamnya akan tertinggal. Lah, kan memang begitu cara membuat garam dari air laut. Petani garam mengambil air laut dan menguapkan airnya dan garamnya tertinggal.

Menuai awan mengharap hujan dengan menebar garam.

Menambahkan garam itu dilakukan pada awan yang sudah siap di semai untuk menjadi hujan. Maksud tujuannya adalah menjenuhkan awan sehingga titik-titik air (awan) ini berubah menjadi air hujan. Memang tidak pasti berhasil, karena juga ada faktor angin yang mempengaruhi kemana hujan akan turun. Artinya kalau diatas Jawa ada awan dan anginnya ke utara, maka hujannya bisa juga terjadi di tengah laut Jawa. Laut malah dihujani, kan sayang awannya. Ada perhitungan khusus dalam membuat hujan” dan pasti tidak dengan sumbangan seember hujan.
:-( “Wah kalau begitu kayak ‘nguyahi segoro’, ga berguna ya Pakdhe ?

UNGKAPAN KEPRIHATINAN (mirip sumbangan koin !).

Himbauan itu sebenernya sebuah bentuk keprihatinan bersama. bahkan mungkin sindiran ilmiah (joke) seperti yang dilakukan republika dengan koran yang tertutup asap. Bukan efek fisis (an sich) sehingga terbentuk hujan, tetapi ungkapan betapa prihatinnya kita semua dengan kebakaran hutan yang tidak kujung padam ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar